Agustus 05, 2009

Pertanyaan Tiada Henti

Malam ini saya kembali menyentuh blog ini setelah sekian lama saya cuekin ;p. Yaa, jujur siy, saya lagi bingung mau nagapain malam ini. Mau telpon pacar, tapi dia lagi belajar buat jadi narasumber minggu depan. Jadi sambil iseng dan menunggu dia selesai belajar, saya memutuskan untuk nulis aja.

Bingung juga mau nulis apa?

Oiya, saya punya cerita ketika saya mudik ke Pontianak kemarin. Setiap pulang, saya menjadi ajudan mama saya maksudnya, saya nemenin mama kemana-mana, ke kantor, ke pertemuan dan rapat, undangan, resepsi, pokoknya dimana ada mama, pasti disitu ada saya. jadi seperti lagunya mbah surip, "tak gendong kemana-mana". Anyway, met istirahat ya mbah. semoga amal ibadah mbah diterima di sisi Allah SWT dan mendapatkan tempat yang layak di sisinya..amin.

Lanjut, ke cerita saya. Jadi selama saya menemani mama, tentu saja saya banyak bertemu dengan teman-teman mama. Dan pertanyaan yang paling populer yang ditujukan pada saya sekarang adalah :"Ri, kapan niy nikah. Kata mama udah ada calon ya? Tante siap lho bantu2." Pertanyaan itu tidak hanya diajukan oleh satu orang tapi banyak orang, tidak hanya teman tapi juga keluarga. Hiyyaaa... Dulu, waktu belum punya pacar, setiap ketemu pasti ditanya, "udah punya pacar belum Ri?". Terus kalo saya jawab belum. Mereka (teman dan keluarga )pasti pada ribut. "kok belum punya RI?jangan terlalu asyik belajar lho, sampai lupa nyari pacar. nanti kalo udah jadi dokter tambah susah cari pacar." begitulah nasihat yang saya dengar dari para tetua.

Inilah yang namanya lingkaran pertanyaan tiada henti. Nanti ketika saya sudah menikah, pertanyaan akan berganti menjadi begini "RI, udah isi belum?", setelah punya anak satu nanti ditanya lagi, "Kapan niy punya adik lagi?", terus dan terus seperti itu.

Heran deh, kenapa ya harus ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Meskipun, jujur saya juga terkadang mengajukan pertanyaan yang sama kepada orang lain. Mungkin ga ya, pertanyaan itu muncul sebagai bentuk keramahtamahan, maksudnya basa-basi, sekedar membuka suasana daripada ga tau mesti ngobrol apa. Keramahtamahan yang mungkin ujung-ujungnya mengganggu.
 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates