Agustus 07, 2012

When Miles Mean Anything




Dulu, kita pernah menikmati jarak yang ada.
Bandara ataupun stasiun adalah saksi bisu bagaimana kita begitu memaknai setiap pertemuan.
Mengantarmu ke bandara, menjemputku di stasiun.
Suatu kali ada kalanya nasib baik menghampiri kita, kamu dan aku menaiki kereta yang sama.


Tanpa mengeluh kita menjalani hubungan itu bertahun-tahun.
Di saat pasangan lain bisa saling bergandengan tangan di malam minggu, kita harus puas  hanya saling menyapa lewat telepon. Saat itu semua terasa baik-baik saja...
Kita dengan sabar menyimpan rindu demi rindu

Aku tak tahu sejak kapan itu berubah..
Sejak kapan jarak menjadi masalah?
Apa kesibukan masing-masing yang membuat kita saling menjauh?
Sekarang semuanya jadi terasa salah...
Mungkinkah jarak ini membuat kita lelah?








Agustus 03, 2012

Surat Untuk Mama


Mama apa kabar? sudah hampir seminggu mama pergi meninggalkan Riri disini. 
Hari ini teman-teman mama di kantor&organisasi pemberdayaan perempuan mengadakan pengajian untuk mama. Banyak teman-teman mama yang merasa begitu kehilangan mama..

Ri berdoa disana mama bahagia, tidak merasakan sakit lagi seperti disini, dan bertemu dengan papa juga pastinya.
Bohong kalau Ribilang ri tidak kangen mama. Bohong kalau Ri bilang Ri tidak sedih dan merasa kehilangan mama. Ri kangen berteriak, "Aku pulang lho" saat Ri pulang ke rumah dan biasanya mama menjawab dari kamar "trus kalau udah pulang mama disuruh ngapain." "harusnya mama jawabnya begini selamat datang.kayak di film2 kartun2 itu mah." :)

Mama, terima kasih untuk semua yang mama lakukan kepada kami,selama ini. Mama bukan hanya ibu tapi juga ayah bagi kami. Ri tahu bagaimana mama berjuang berusaha memenuhi segala kebutuhan kami sejak papa meninggal sepuluh tahun lalu. Bagaimana mama berupaya untuk menepati janji mama di depan jasad papa untuk menyelesaikan pendidikan anak-anak hingga bangku kuliah. 

Selain sebagai pencari nafkah, peran sebagai ibu juga tidak pernah mama tinggalkan. Mama selalu ada mendengarkan segala keluh kesah, mulai dari urusan sekolah hingga urusan asmara. Mama mendengarkan cerita layaknya sahabat, tidak pernah menghakimi, tidak pernah menyalahkan tapi selalu punya solusi.
Mama juga koki yang hebat, masakan mama selalu juara. Bahkan waktu kanker mulai menggerogoti tulang sehingga mama tidak tahan untuk terlalu mama berdiri, mama masih menyempatkan untuk menyiapkan hidangan lebaran. 

Ri kehilangan mama, merasa amat sangat merindu tapi ri berusaha ikhlas. Mungkin ini memang jalan yang terbaik. Ri selalu berdoa agar mama dan papa disana bahagia. Ri yakin mama dan papa akan selalu melihat Riri dan Kiki dari sana. 


Salam sayang dan penuh rindu, dari putrimu tersayang :)




 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates