Januari 01, 2013

Habibie Ainun


Ini hari terakhir liburan panjang tahun baru, bagaimana puas liburannya? Atau merasa masih kurang? Masih ingin libur lagi? Harus mulai semangat dong ya, masa sudah libur 4 hari masih kurang sih? *ngomong sama kaca* *padahal dalam hati berharap liburannya ditambah* HAHAHAHAHA  :P

Sesuai dengan janji saya kemarin, kali ini saya akan menulis tentang film Habibie Ainun. Ngomong-ngomong, yang postingan sebelumnya tentang review film "Cinta Tapi Beda" sudah dibaca belum? Kalau belum, mbok ya mampir dulu dibaca *tetep loh ya promosi* :D.

Jadi, hari Minggu kemarin saya dan Mister kembali berkunjung ke Mall, tepatnya sih ke XXI, untuk menonton Habibie Ainun. Curhat sebentar nih, setiap kali kami menonton, biarpun sudah berangkat lebih awal dari rumah, tetap saja kami harus berlari-lari mengejar jam pertunjukan. Maklum mau naik motor ataupun mobil mencari parkir di Mall di hari libur itu sama susahnya seperti mencari jodoh *laaah, si Riri tsurhats* :P. Jadi seawal apapun kami berangkat, ujung-ujungnya akan berputar-putar sekitar 15-20 menit hanya untuk mencari tempat parkir :|. Setelah berputar-putar mencari tempat parkir, berlari-lari menuju XXI, membeli cokelat hangat dan air mineral untuk bekal menonton, sampailah kami ke studio 1, tempat dimana film Habibie Ainun diputar. Dalam bayangan saya, studio sudah mulai sepi karena sudah hampir seminggu film ini diputar, ternyata saya SALAH saudara-saudara. Studio masih dipadati penonton, penuh bahkan hingga bangku paling depan. BRAVO! 

Dan cerita pun dimulai...

 

Film ini menceritakan kisah perjalanan cinta Bapak BJ Habibie dan Ibu Ainun, awal pertemuan mereka ketika masih sama-sama duduk di bangku sekolah menengah, kemudian berpisah untuk mengejar cita-cita masing. Habibie menuntut ilmu di Jerman, Ainun tetap di Indonesia melanjutkan pendidikan untuk menjadi dokter. Setelah sekian tahun berpisah, pasangan ini kembali bertemu. Pertemuan kedua ini mampu menimbulkan percik-percik cinta di hati keduanya. Mereka kemudian menjalin hubungan yang lebih serius lalu menikah.

Hmmm, ada kalimat yang saya sukai dari dialog keduanya ketika Habibie melamar Ainun,  
"Ainun maukah kamu ikut saya Jerman? Saya tidak tahu kehidupan kita nanti akan seperti apa. Apakah nanti Ainun masih bisa untuk menjadi dokter atau tidak, tapi saya berjanji akan menjadi suami yang terbaik bagi Ainun" 
"Saya tidak bisa berjanji menjadi istri yang terbaik bagi Rudy, tapi saya akan menemani Rudy mengejar cita-cita dan mimpi Rudy.... "
AAAAAH, so sweet *ambil tissue* *lap air mata yang meleleh di pipi* :)

Kemudian diceritakan bagaimana kehidupan pasangan ini di Jerman, suka dan duka pasangan pengantin baru di negeri orang, jauh dari sanak keluarga di Indonesia. Bagaimana mereka saling menguatkan dan melengkapi satu sama lain. Memang benar ungkapan yang mengatakan, "di balik seorang pria hebat pasti ada wanita hebat yang berdiri di belakangnya". Ainun dengan segala kelembutan dan perhatiannya benar-benar merupakan pasangan jiwa bagi Habibie.
Seperti kata-kata yang diucapkan Habibie kepada Ainun ketika di Ainun dirawat di RS, 
"Terima Kasih karena Tuhan telah menciptkan Ainun untuk Habibie dan Habibie untuk Ainun.."
Huuuuuaaaa, nangis lagi. *makin kenceng* *ambil tissue lagi*

Cerita dalam film ini memang lebih menitikberatkan pada perjalanan hidup dan kisah romansa Habibie Ainun. Permasalahan politik, terutama mengenai kerusuhan 1998, pengalihan kekuasaan dari Soeharto ke Habibie pada era reformasi, dan jajak pendapat Timor Timor tidak terlalu banyak dibahas. Secara keseluruhan saya menyukai film ini, bila ditanya berapa skor yang saya berikan untuk film ini adalah 4/5 dari skala 1-5. Memang sih ada beberapa penempatan iklan produk yang agak-agak mengganggu jalan cerita, seperti iklannya Gery Chocolatos dan iklannya minyak angin hirup-hirup itu. Tapi ya sudahlah bagaimanapun untuk karya yang bagus memerlukan dana yang juga tidak sedikit, sehingga wajar bila ada iklan-iklan semacam itu. Mungkin ya sedikit saran dari orang awam seperti saya, bolehlah ke depannya dipikirkan bagaimana caranya agar peletakan iklan-iklan itu tidak malah mengganggu jalan cerita. *mencoba bijak* *lalu ngemil Gery chocolatos* :P

Akting Reza Rahardian di film ini layak untuk mendapat acungan jempol. LUAR BIASA! Saya bukan fans berat Reza tapi melihat akting Reza saya tidak bisa tidak jatuh kagum dengan Reza. Dia begitu menjiwai perannya sebagai Habibie, mulai dari cara berjalan, cara tertawa, berbicara, bahkan tatapan mata Reza PERSIS Habibie. Edun ah! Reza seperti kerasukan. HEBAT! *kasih hormat* :)

Akting Bunga Cerita Lestari sebagai Ainun bukannya tidak bagus, hanya saja karena akting Reza yang amat sangat sungguh luar biasa itu, akting BCL jadi terlihat biasa.

Sekali lagi film ini layak tonton malah wajib tonton mumpung masih tayang di bioskop. Dua hari yang benar-benar mampu menghibur hati saya, memanjakan diri dengan menonton film-film Indonesia bermutu. Selama ini film-film Indonesia yang tayang di bioskop, temanya tidak jauh dari hantu-hantu dan horor aneh, mulai dari pocong inilah, kuntilanak kesambet apa lah, suster ngesot-ngesot lah. Makanya dengan adanya film-film bagus seperti Habibie Ainun, Cinta Tapi Beda, dan 5cm, diharapkan ke depannya lebih banyak lagi film Indonesia yang bermutu dan sudah tidak ada lagi tuh film horor yang aneh bin ajaib. *amin*

Sekedar saran sih, kalau mau nonton Habibie Ainun, jangan lupa bekal tissue yang banyak lalu jangan pakai maskara apalagi kalau maskaranya bukan yang waterproof, repot kalau pas adegan sedih lalu banjir air mata nanti maskaranya luntur kemana-mana deh :P.
Saya sih kemarin pas nonton tidak sampai banjir air mata, keadaan di bioskop tidak memungkinkan saya menangis dengan sepenuh hati, ntar pulang-pulang dengan mata sembab kan repot, kemudian alasan kedua saya tidak terlalu menangis karena si Mister. Tiap kali wajah BCL disorot kamera dari dekat, pasti Mister langsung berkomentar "duh BCL chubby banget ya" "BCL chubby ya". Berulang-ulang. *getok si Mister* *gak jadi nangis malah pengen ketawa* :D

Terakhir, ini  ada OST Habibie Ainun yang dinyanyikan BCL (pssst, beneran chubby kah? :p)
Selamat menikmati :)


3 komentar:

helloikun mengatakan...

ririiii, rapih banget ngereview nya... nangis nya kalo dikumpulin dapet satu ember gak? hahaha *ditoyor*

Astari Nurtilawati mengatakan...

terima kasih ika :-*.
Kalau nangisnya diseriusin bisa2 bioskop kebanjiran :))))

Unknown mengatakan...

Menyentuh sangat jalan cerita kehidupan.y :,)

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates