Desember 09, 2012

Life Of Pi





Minggu pagi, jam segini sudah MANDI, sudah WANGI, (eh ketekan capslock ) padahal sengaja mau pamer..HAHAHAHAHA! Mari kita lewati bagian ini dan mulai melanjutkan cerita. Kali ini saya ingin menulis  tentang film Life of Pi yang baru saja semalam saya tonton.

Sebenarnya, sudah sejak minggu lalu, saya berencana untuk menonton film ini, apalagi melihat trailernya yang seru. Tapi, terjadi sedikit salah paham dan miskomunikasi dengan  Mr J (sengaja disamarkan nanti orangnya terkenal lagi..huahuahuahauhau), sebagai teman menonton saya, maklumlah kami kan sama-sama sibuk (halah :p). Jadi rencana tinggal rencana, minggu lalu kami hanya di rumah menyaksikan kekalahan Indonesia dari Malaysia di Piala AFF :((.

Daaan, akhirnya tadi malam, keinginan saya menonton Life of Pi benar-benar terwujud.*hurray* :D. Saya tahu, film ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama karangan Yann Martell. Saya sendiri belum pernah membaca novel ini, meskipun secara singkat saya sudah pernah membaca sinopsisnya. Salah satu teman saya, April, pernah merekomendasikan buku ini untuk saya baca. Namun entah kenapa hingga cerita ini difilmkan saya belum sempat membacanya.

Kepalang basah, jadi saya memutuskan untuk menonton filmnya terlebih dahulu, baru nanti membaca novelnya. Ini juga saya maksudkan agar saya lebih dapat menikmati filmnya. Pengalaman yang sudah-sudah, menonton film yang diadaptasi dari novel sering membuat saya berharap terlalu tinggi karena yang ada dalam pikiran saya adalah detil cerita menurut novel, padahal tidak semua detil  yang ada dalam novel dapat divisualkan ke dalam film, hal inilah yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan. Jadi, tidak mau mengalami hal itu saya tunda keinginan saya untuk membaca novelnya. Prinsip saya kali ini, nikmati saja jalan cerita yang ada di film, baru nanti saya baca bukunya :).

Life of Pi, seperti judulnya adalah film yang bercerita tentang kehidupan seorang anak India bernama Piscine Molitor Patel. Di bagian awal film, diceritakan tentang asal muasal nama unik Piscine, berbagai kisah lucu yang terjadi akibat nama yang tidak lazim ini. Di sini juga diceritakan tentang latar belakang dari keluarga Pi. Ayahnya seorang pengusaha, pemilik kebun binatang. Ibunya seorang ahli botani. Pi dibesarkan dalam keluarga yang tidak terlalu religius, bahkan mungkin cenderung mengedepankan sains (ini bisa dilihat dari beberapa pernyataan sang ayah). Pi kecil berusaha mencari Tuhan, diceritakan bagaimana Pi pergi ke gereja Katholik, lalu ke mesjid dan mempelajari tata cara solat, selain juga tetap menjalankan kebiasaan sebagai seorang penganut Hindu. 

Cerita berlanjut, keadaan memaksa keluarga Pi untuk pindah ke benua Amerika dengan menggunakan kapal laut. Tidak hanya Pi sekeluarga yang hijrah, tetapi juga seluruh penghuni kebun binatang termasuk Richard Parker, seekor harimau Bengali. Inilah awal mula konflik. Kapal yang ditumpangi Pi sekeluarga karam di tengah Samudera Pasifik akibat badai. Tidak ada yang selamat, kecuali Pi dan Richard Parker, sang harimau. Perjuangan Pi bertahan hidup bersama Richard Parker di tengah lautan luas ini benar-benar menguras emosi saya. Jujur saja, saya juga ikut merasakan letih yang luar biasa. Rasanya ketika mulai ada harapan lalu terhempas. Bolak balik seperti itu, hingga akhirnya lelah berharap, justru pada saat itulah keajaiban dari Tuhan datang :).

Ada quote dari Pi yang saya ingat , "Tuhan tidak pernah benar-benar meninggalkan, bahkan di saat-saat tersulit .." (saya lupa kalimat lengkapnya, tapi hampir mirip seperti itulah intinya)

Bagian ketiga film, Pi mengisahkan tentang cerita yang berbeda, dan lalu bertanya cerita manakah yang kamu percayai? Di sinilah Pi memasukkan konsep tentang Tuhan :).

Film yang luar biasa menurut saya. Pada bagian awal film, kehidupan yang disajikan memang seperti dalam film-film India kebanyakan, dimana selalu ada adegan musik dan tarian. Sampai-sampai Mr J bilang, "jangan-jangan ini film tentang Shahrukh Khan.." hihihihihihi....

Yang paling membuat saya jatuh cinta adalah keindahan laut, dimana Pi terapung-apung, apalagi pemandangan ketika malam hari. Indah sih tapi ogah juga ya kalau saya harus terdamar sendirian di sana seperti Pi dengan kemampuan berenang yang pas-pasan begini :D. *ketok -ketok kayu* 

Seusai menonton film ini saya dan Mr J sempat berdiskusi tentang makna film ini sambil menunggu antrean drive thru KFC. Antreannya panjang banget dan kami lapar berat :D

"Apa sih sebenarnya agama si Pi itu akhirnya?
"Tiga-tiganya kali ya Hindu, Katholik, Islam.."
"Sebenarnya setiap agama itu mengajarkan untuk percaya dan beribadah kepada Tuhan kok"
"Iya, hanya saja kita menyebut dan memanggil Tuhan dengan nama yang berbeda."
"Dan berbeda juga cara ibadahnya...."
"Makanya sebenarnya agama itu adalah hubungan paling personal antara pemeluk dengan Tuhannya."






0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates