Maret 19, 2009

Kisah Cinta vs Operator Seluler ( suka duka kisah cinta jarak jauh )

Dua malam yang lalu, saya dibuat esmosi jiwa oleh jasa layanan operator seluler yang hanya janji tinggal janji, iklan semanis madu, tapi kenyataan tak seindah bayangan ;). Jadi ceritanya, malam itu saya dan pacar sedang melakukan ritual malam. Hmm, jangan membayangkan yang aneh – aneh dulu :D. Ritual malam itu adalah kebiasaan kami untuk bertelepon terlebih dahulu sebelum tidur. Itulah saat kami bercerita, membagi kisah sepanjang hari, saya dengan segala rutinitas koass saya ( pasien – pasien di RS, kasus-kasus menarik yang saya temui saat koass ) dan dia dengan problematika pekerjaannya, macetnya jalanan ibukota yang dia lewati saat dia berangkat dan pulang ke kantor, atau mungkin sekedar obrolan konyol dan ringan yang kadang diiring dengan celetukan sotoy khas saya...hahaha.
Maklumlah, kami terpisah jarak. Dia bekerja di ibukota dan saya belajar di ibu tiri ( gaak, maksudnya dia di jakarta dan saya di Jogja-Purworejo ). Nah, yang namanya hubungan jarak jauh, pertemuan itu adalah suatu hal yang berharga sehingga untuk mengobati rasa rindu di dada ;p, telepon adalah pilihannya. Setidaknya dengan mendengar suaranya sudah membuat hati ini terasa adem :D.
Namun, sayangnya operator seluler sering tidak bisa diajak bekerja sama, contohnya seperti dua malam yang lalu itu. ( Skript pembicaraan saya dan dia )
Tuuuut, telepon berbunyi saya dengan antusias mengangkatnya...
Saya : “Halo, Assalamualaikum mas.”
Dia : “ Waalaikum salam..”
Saya : “ Kok lemes, mas suaranya? Masih galau ya”
Dia : “iya...kresek...abis..kresek..( suara seperti robot, samar-samar gak jelas )
Saya : “ kenapa mas? Kok suaranya gak jelas, putus2 gitu. Kayak robot.”
Hening, sebentar.
Dia : “gimana udah jelas belum?
Tiba-tiba tuuut..tuut..tuut...Dengan semena-mena telepon terputus, kali ini saya yang mencoba menelponnya, siapa tahu suaranya lebih jernih dari yang tadi. Pembicaraan berlangsung tidak lebih dari lima menit, dan kemudian putus lagi. Belum putus asa, kali ini dia yang menelpon saya. Tidak jauh beda dengan yang tadi, tak lama kemudian sambungan telepon putus lagi.
Ah, bete saya ( ternyata telepon seluler bisa memancing emosi juga ). Sebelumnya hanya dia yang sedikit galau karena sehari sebelumnya hard disk externalnya yang bermemori 400 gigabyte tiba-tiba ngambek. Tidak mau dinyalakan, padahal hard disk itu berisi seluruh data-data pekerjaan kantornya. Hard disk yang telah dengan setia menemaninya kemana-mana, keliling Indonesia mungkin juga hingga ke Mesir ( mulai kesotoy-an saya ;p). Anyway, mohon doanya ya supaya hard disk itu sembuh dari komanya..amin ;).
Huuu, operator telepon seluler begitu teganya dirimu. FYI, kami memiliki tiga nomor dari tiga operator seluler yang berbeda. Satu CDMA dan dua GSM. Masing – masing nomor menurut kami memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing.
1. GSM A, dari i.....t, yang bintang utamanya Adly Fairus, Asmirandah dan Junior. GSM ini sinyalnya kuat, smsnya murah, begitu pula dengan GPRS-nya jadi kami bisa internetan dan MMS-an dengan biaya ekonomis J. Namun, untuk telepon dibatasi setiap 15 menit, jadi setiap 15 menit, secara otomatis sambungan telepon akan terputus. Kami jarang menggunakan GSM ini untuk bertelepon ria karena waktu 15 menit itu. Malas rasanya bila tiba-tiba pembicaraan harus terputus, apalagi saat itu kami sedang membahas hal penting. Jadi gunanya GSM A ini untuk internet dan MMS foto-foto kami ;p.
2. GSM B, dari X., dengan bintang iklan utama Luna Maya dan si monyet. Meskipun sinyalnya tidak sekuat GSM A tapi punya keunggulan biaya telepon yang lumayan murah dibanding GSM A. Namun sayang, terbatas waktu dan tarif 0 rupiahnya hanya berlaku dari jam – jam tertentu. Ditambah lagi, terkadang smsnya eror.
3. CDMA A, s...t, ini CDMA baru. Meskipun baru, sinyalnya lumayan mantap, tetap kuat hingga ke pelosok terpencil, setidaknya di pulau Jawa, Bali dan Lombok ( sudah terbukti ketika J ). Untuk sms dan telepon sesama operator lumayan murah ditambah lagi tidak ada pembatasan waktu jadi kami bisa telepon sampai puas hingga kuping panas.

Nah, di malam yang menyebalkan itu kami sedang memakai jasa layanan salah satu GSM karena telepon cdma miliknya sedang dicharge. Sayangnya GSM ini di Purworejo khususnya di rumah saya, sinyalnya tidak terlalu bagus. Jadi sering putus- putus dan suaranya kadang tidak terlalu jernih sehingga memancing kekesalan kami berdua
Kami sering membahas, operator seluler mana lagi yang bisa kami gunakan lagi sebagai cadangan. Dari pembicaraan kami berdua, ada beberapa operator seluler yang layak untuk dijadikan pilihan dengan majalah Pulsa sebagai referensinya. Namun, sayang seribu sayang, ternyata tidak semua operator seluler itu mempunyai sinyal dan jangkauan yang luas, terkadang operator seluler bisa di tempat saya tapi sebaliknya sinyalnya jelek di rumahnya.
Mungkin tidak hanya kami yang mengalami hal seperti ini, masih banyak pasangan – pasangan jarak jauh di luar sana yang mengalami hal serupa. Bersusah payah hanya sekedar untuk mendengar suara. Bila lelah dengan segala hal remeh di atas mungkin akan berhenti di tengah jalan. Tapiii, jangan putus asa, tetaplah semangat, anggaplah jarak ini hanyalah sementara sebelum tiba waktunya bersama. Nikmati setiap rasa rindu yang ada, nikmati semua kangen di dada, tabung banyak – banyak untuk pertemuan berikutnya karena bila saatnya tiba kita akan lebih menghargai setiap pertemuan yang ada :).
Ps:
Layanan operator seluler yang ideal HARUSnya memenuhi syarat – syarat di bawah ini :
1. Sinyalnya kuat,menjangkau hingga ke seluruh Indonesia, lebih baik lagi bila mempunyai sambungan langsung internasional. Maksudnya ketika kita berpergian ke luar negeri kita tetap dapat menggunakan layanan operator tersebut, tanpa perlu mengganti nomor ponsel kita.
2. Murah ( tentu saja ini penting ), alasannya sudah tidak perlu disebutkan lagi. Saya rasa semua orang selalu ingin mendapatkan yang terbaik dengan harga yang murah bukan? Hahahaha
3. GPRS dan fasilitas penunjangnya oke. tentu saja dengan harga yang murah. Ini penting untuk MMS dan internetan ;p.
4. Tanpa ada batas waktu menelpon, maksudnya waktu nelpon tidak dibatasi hingga menit ke 15, 29, atau .... Malas sekali rasanya saat berbicara hal penting, terpaksa putus di tengah – tengah.
Saya rasa cukup ini kriteria operator seluler ideal menurut saya. ada yang ingin menambahkan?? ( terutama para pasangan – pasangan jarak jauh :D)



0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates