September 30, 2012

Bukannya Tidak Bisa, Hanya Tidak Mau Mencoba


" Gosipnya minggu depan aku ada pelatihan kesehatan haji di Poltekkes Siantan. Hadooh, gimana cara perginya ke sana nih? Aku kan gak berani naik tol."

" Pasti bisa lah. Tinggal naik aja kok, repot."

"Aku gak bisa, belum pernah nyoba juga. Dulu pernah ada niatan mau belajar naik tol dengan mama, tapi sampai sekarang gak kesampaian :(. "

"Yaudah, kalau gitu kamu pakai ferry penyebrangan aja."

"Emang kalau pakai mobil bisa dinaikin ke ferry? Aku juga belum pernah nyobain."

"Haduh, orang Pontianak bukan sih? gitu aja gak ngerti. "

"Kalau gitu nyoba belajar naik tol kapuas yuk."

"Kapan?"

"Sorean deh. aku masih capek habis jaga tadi malam."

"Kalau sore aku ada undangan. sekarang aja gimana?"

"Tapi, aku capek. Mau tidur dulu"

"Yaudah, kalau gitu sekarang tidur aja, gak usah pakai belajar. pasti bisa lah."

"Mmmmmhhh,tapiii gimana yaa? yaudahlah, kalau gitu sekarang aja."

"Sana keluarin mobilnya dulu, aku tinggal nyusul."

Sepenggal obrolan kita di Minggu siang, yang akhirnya membuat saya mengalahkan rasa takut dan segala pikiran buruk.


Gambar di bawah ini, adalah gambar jembatan tol Kapuas yang menghubungkan dua sisi kota Pontianak. Selama ini saya paling ogah bila diminta menyetir melewati jembatan tol Kapuas. Bagi yang berdomisili di luar Pontianak atau Kalimantan Barat mungkin akan bertanya-tanya kenapa saya "tidak berani" untuk melewati jembatan tol Kapuas ini (karena dari gambar terlihat baik-baik saja. ya kaaan?)


Tapi, coba lihat gambar di bawah ini :


Atau gambar di bawah ini :



Naaah, sudah tahu kan alasan saya mengapa, saya takut untuk melewati jembatan tol Kapuas?

Dua gambar di atas sudah menjelaskan mengapa saya malas dan takut melewati jembatan tol Kapuas. Jalanan menanjak ditambah kemacetan di saat - saat jam pergi dan pulang kantor, menimbulkan berbagai macam kekhawatiran dalam diri saya. Khawatir macet. Khawatir pada saat kondisi macet mobil saya tiba-tiba mundur di saat tanjakan, dan bermacam-macam pikiran negatif yang belum tentu terjadi. Dalam diri saya sudah tertanam sugesti, "SAYA TIDAK BISA. SAYA TIDAK BERANI.bahkan sebelum MENCOBA."

Makanya saya panik luar biasa, ketika mendengar akan ada pelatihan yang diselenggarakan di Siantan, yang artinya untuk mencapai tempat pelatihan itu, saya harus melewati jembatan tol Kapuas. Tidak ada cara lain, saya harus belajar untuk melewatinya, mencoba mengalahkan rasa takut saya. 

Dimulai dari belajar melewati tol Kapuas 2, yang tanjakannya lebih landai dan tidak seramai tol Kapuas 1. Ternyata tidak sulit. Lalu mencoba melewati tol Landak ternyata juga masih baik-baik saja, dan terakhir akhirnya saya memberanikan diri melewati tol Kapuas 1 dimana ketika itu jalanan mulai padat merayap walaupun mungkin belum sepadat pada hari kerja.

Dan Taraaaa....
Ternyata saya bisa. Ternyata tidak seseram yang dibayangkan. :). *nari hula-hula*


Satu lagi hal yang saya pelajari hari ini, antara tidak bisa dan tidak mau mencoba itu perbedaannya begitu tipis. Sebenarnya tidak ada yang tidak bisa kita kerjakan, mungkin selama ini kita hanya mau mencoba (itu sih saya banget) *HAHAHAHA*

"Kenyataan itu harus dihadapi. sesekali kita bisa lari dari kenyataan, tapi toh kita tidak bisa terus-terusan lari dari kenyataan karena nantinya kenyataan yang akan mengejar kita." J.A :)

Daaaan, hari Minggu sudah akan berakhir, setumpuk laporan sudah menanti memanggil-manggil untuk dikerjakan. *ketawa sambil nangis*



ps:
Hei kamu, terima kasih untuk hari ini, membantuku melawan rasa takut, menemaniku mencoba hal baru. Mungkin benar katamu, aku sebenarnya sudah bisa, hanya perlu sedikit dorongan.
Terima kasih untuk keriaan hari ini, untuk senyum dan tawa yang mencipta bahagia :).


0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates