April 03, 2009

Balada si Pedagang Jeruk di BUs Merdeka ...

Sejak saya Koass, setahun yang lalu. Rute Jogja-Purworejo PP adalah rute yang paling sering saya lewati. Setidaknya dalam seminggu saya melewati rute itu. Berbagai moda transportasi sudah saya gunakan, dari mobil pribadi (nebeng teman :D ), sepeda motor (tapi masih digonceng di belakang, belum berani membawa sendiri ;D), kereta api prameks (jogja-kutuarjo 7000 rupiah ), travel Rahayu Persada (non AC, agak panas, 30.000 rupiah ;p), bahkan bus antar kota. Dua yang terakhir itu yang paling sering saya gunakan, bus dan travel ;). Untuk travel saya rasa, mbak-mbak di rahayu persada dan bapak-bapak sopir travel itu sudah hapal dengan saya karena begitu seringnya saya bolak-balik Jogja-Purworejo.

Saya selalu berusaha menikmati perjalanan saya, mencari sisi menarik yang ada. Entah mencoba mengamati teman seperjalanan saya, mencoba mencuri-curi dengar obrolan mereka, lalu mengomentari di dalam hati atau memperhatikan tips dan trik para pedagang asongan. Seperti beberapa hari yang lalu, saat saya naik bus Merdeka dalam perjalanan ke Jogja. Di Terminal Wates, naiklah seorang pedagang asongan yang menjual jeruk mandarin. Sekilas tidak ada istimewa, si pedagang membagi-bagikan jeruk mandarin satu persatu pada setiap penumpang, sambil berkata.."Ayo, mbak, mas, Bapak,Ibu ayo jeruknya, Tiga ribu rupiah dua. Ditanggung manis. buat di bis, buat oleh-oleh di rumah."

Beberapa pembeli, terlihat megupas jeruknya yang artinya membeli si pedagang. Sebagian penumpang mengembalikan jeruknya. Tak lama kemudian, si pedagang kembali menawarkan dagangannya. Kali ini, jeruk sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam. Lalu, si pedagang berkata.."Ayo, jeruknya. Delapan jeruk sepuluh ribu.." ( see, harga jeruk mulai turun ). Hm, tapi itu belum seberapa. Satu kantong jeruk laku terjual. Kembali si pedagang menawarkan dagangannya. "Jeruknya jeruknya, sembilan jeruk sepuluh ribu. Buat oleh-oleh di rumah.." ( huahuahuahuahua, harga jeruk semakin turun ). Oooo, tapi itu masih sebelum berapa.Lihat yang ini.."Ayo, Mbak jeruknya. sepuluh jeruk sepuluh ribu. Tinggal satu, mbak.." (hahahahahaahaha..kali ini harga jeruk turun seturunnya...). Anyway, trik yang bagus pak jeruk :). Membuat Ibu yang duduk di sebelah saya menyesal sejadi-jadinya karena dia adalah si pembeli jeruk pertama namun, sebaliknya membuat mas di depan saya tersenyum puas karena berhasil menjadi pembeli jeruk terakhir...

Jadi, sedikit trik dari saya kalau mau membeli jeruk atau apapun di bus ( mungkin gak hanya saat di bus saja ;p). Sabar sedikit, tahan diri, sok jual mahal dan jadilah pembeli terakhir seperti mas di depan saya.hehehehehehe

0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates