April 19, 2009

He, meet the parent( and my mom likes him ) :)

Hari Kamis kemarin merupakan salah satu hari yang paling bersejarah dalam hubungan saya dan pacar. Hohoho, kami bukan lamaran, bertunangan, atau apalah seperti yang teman-teman saya komentari di status Facebook saya ( begini status yang saya tulis: " Lega setelah Mama bilang oke ), yang banyak diartikan macam-macam oleh mereka :).

Hari kamis itu, adalah untuk pertama kalinya, mama bertemu dengan pacar saya (tanpa saya). Selama ini, mama dan dia hanya berkomunikasi lewat telepon. Itu pun dilakukan bila saat kebetulan mama menelepon, ada dia di samping saya. Pada hari itu kebetulan mama mendapat tugas ke Jakarta, kota di mana pacar saya menetap. Jadi, terjadilah pertemuan itu :).

Saya menanggapi pertemuan itu dengan sedikit deg-degan. Maklum saja, meskipun saya sudah sering sekali menceritakan tentang pacar saya kepada mama dan sejauh ini tanggapan mama baik-baik saja. Setuju dan mendukung hubungan kami, saya tetap saja penasaran. Hingga sore hari, saya menanti kabar dari mama atau pacar saya (tampaknya mereka berdua sepakat membuat saya penasaran ;p).

Ketika akhirnya mama menelepon, dengan antusias beliau berkata...
" Tinggi banget ya, Ri. Mama ini cuma setengahnya aja, gak gendut tuh. Paslah dengan tingginya. Putih lagi. Kalo diliat-liat dia mirip kamu, ya? Dari alisnya, hidungnya, mirip banget deh."
" Jadi, oke kan Ma?"
"Oke lah. Mama udah lega banget udah ngobrol lama sama dia. Banyak yang udah mama obrolin dengan dia. Udah mama anggap jadi anak mama. Anaknya ngajenin banget. Kamu baik-baik ya sama dia. Jangan nyusahin dia, jangan gampang ngambek."(Siplahh, ma...)

Saya senang sekali mendengar jawaban mama. Mama sayang dengan dia, dan dia pun juga. Bersyukur melihat mereka berdua cocok satu sama lain. Karena bagi saya mereka adalah dua orang penting dalam kehidupan saya sekarang dan kelak (amin). Saya tidak ingin suatu saat terpaksa berdiri di antara dua pilihan antara mama dan dia karena mama dan dia tidak saling cocok. Bukankah ini sering menjadi duri dalam sebuah hubungan. Namun, sejauh ini saya lihat semuanya baik-baik saja :).

Sebagai gadis yang dibesarkan dalam budaya timur (ehem..ehem..) saya ditanamkan ketika menjalin hubungan dengan seseorang, saya tidak hanya menjalin hubungan dengan dia seorang, tapi juga dengan seluruh keluarga besarnya. Menerima dia lengkap satu paket dengan keluarganya :). Menyayangi dia dan juga keluarganya. Begitu juga dengan dia. Menerima dan menyayangi seluruh keluarga saya. Itulah mengapa pertemuan dan perkenalan kedua keluarga menjadi begitu penting. Karena seperti pribahasa, tak kenal maka tak sayang :).

0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates