Juni 14, 2009

Sebuah cerita tentang komitmen



Saya membaca buku ini untuk yang kesekian kalinya (mungkin lebih dari dua kali saya membacanya), tapi tetap saja saya tidak bisa berhenti menangis. Kalau saja saya tidak ingat bahwa mata saya sangat mudah sekali bengkak-bengkak, sembab dan lama sekali hilangnya, mungkin saya tidak akan menahan hasrat saya untuk menangis lebih keras lagi.

Saya suka sekali buku ini. Memberikan banyak pelajaran bagi saya untuk mempersiapkan diri saya ke sebuah jenjang yang bernama pernikahan. Bahwa cinta saja tidak cukup untuk membuat pernikahan langgeng, perlu satu kata ajaib yang bernama "komitmen" :).

Apa siy komitmen itu ?
Ninit melalui buku ini menjelaskan dengan sangat baik apa itu komitmen dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti namun tidak berkesan menggurui.

Bagian ini yang paling saya sukai dari novel Ninit :

" I love you because..
Banyak hubungan yang patah hilang dan berganti karena tidak memiliki komitmen.
I Love her because of the way she treats me.
I love him because of the he makes me feel.
I love him because he's falling on my feet with roses and jewels.

Orang sering mendasari cinta atas hal-hal yang dianggap indah. It may sound romantic dan melakukan hal tersebut bukanlah suatu hal yang salah. However,sometimes too romantic that we often to hear people saying that in a cinema,with us eating popcorn and shus-ing rude people.

Jarang dari mereka (dan mungkin kita sendiri) berpikir :
I love her because of the way she treats me.
What happens if she stops treating you the way you love?

I love him because of the way she makes me feel
Then what happens if he stops making you feel that way?

I love her because she's so beautiful.
Three weeks later, a bus hit her.

I love him because he's falling on my feet with roses and jewels
Out of blue, he's broke that he couldn't buy you roses and jewels anymore.

Jarang ada yang mengatakan :
Saya sayang dia karena saya ingin sayang dia. Itulah komitmen. Komitmen adalah sumber kekuatan, bukan sesuatu yang justru membuat orang takut untuk menghadapinya
. (Test Pack by Ninit Yunita 221-223).

Dan bagi saya,
Komitmen dalam sebuah hubungan itu saya ibaratkan seperti kacamata kuda yang membuat saya tetap menatap lurus ke depan, tidak melihat ke kanan ke kiri, yang membuat perjalanan cinta saya menjadi limbung lalu oleng.

Komitmen ini membuat saya percaya meskipun saya dan pacar terpisah jarak dengan intensitas pertemuan yang amat terbatas, itu bukanlah masalah karena saya tahu dia dengan caranya sendiri selalu ada di samping saya :).

1 komentar:

ryna mengatakan...

belum sempat baca bukunya tp nonton filmnya (di bioskop, bukan di tv atau youtube....dijelasin...wkwkwkwk dan "memaksa" suami yang suka susah kalo diajak nonton filem indonesia)... buat aku yg udh 3 thn nikah tp blm punya momongan, film ini ngena banget...banyak pelajaran jg yang bisa diambil...

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates