Desember 17, 2008

Barbie ( cantik menurut siapa? )

Barbie….( Cantik menurut siapa?)


Ketika kecil ku selalu kagum pada Barbie….

Siapa yang tak mengenal sosoknya yang nyaris sempurna…

Rambut pirang, mata biru, kulit putih…

Ditunjang dengan badan yang proporsional…

Tinggi, langsing, dan sepasang kaki yang jenjang….

Selalu cantik di setiap kesempatan….

Menjadi cantik seperti Barbie adalah impian..

Mungkin bukan hanya aku, melainkan juga gadis – gadis cilik seusiaku……

Dan impian itu..

Tentang sebuah kesempurnaan…

Pernah hampir merusak hidupku…

Aku berusaha dengan berbagai cara menjadi cantik…

Berdiet, menyiksa diri, menghitung setiap suapan yang ada hanya untuk menjadi langsing

Aku tidak sadar kalau itu akan menghancurkan badanku…


Namun, lambat laun, aku pun sadar..

Kalau Barbie, hanyalah boneka…

Tanpa hati, tanpa rasa, tanpa jiwa…

Dan kecantikan sejati bukan hanya fisik yang rupawan

Kecantikan sejati datang dari hati, dari jiwa yang cantik

Dan itu jauh lebih kekal, tak luntur dimakan usia….


Dan aku pun tahu

Bagaimanapun keadaanku..aku sudah “cantik”..

Sudah sempurna….meski aku bukan Barbie…



Seringkali dalam hidup saya ( dan kalian yang sedang membaca blog ini ) mengalami yang namanya ”krisis pede”, merasa kurang cantik entah lantaran hidung kurang mancung, kurang tinggi, kurang langsing, kurang putih, dan begitu banyak kurang, kurang yang lain lantas menggunakan berbagai macam cara agar terlihat cantik. Dari diet ketat yang menyiksa diri, operasi plastik yang menghabiskan biaya selangit, menyuntikkan silikon ke hidung yang akhirnya membawa petaka ( tentang hal ini baru saya tonton liputannya di teve one tadi pagi ), hingga memakai krim pemutih yang belum terjamin keamannya.

Tanpa kita sadari, sebenarnya kita telah begitu kejam terhadap diri kita sendiri. Pernah tidak kita berpikir, apa definisi cantik? Atau menurut siapakah definisi cantik yang beredar saat ini. Bila ditelusur jauh ke belakang, definisi cantik berbeda-beda di setiap zaman. Pernah ada yang mengatakan cantik bila bermata bulat, alis seperti semut beriring, dengan rambut bak mayang mengurai ( itu cantik versi karya sastra angkatan Balai Pustaka, yang sering saya baca sewaktu di sekolah menengah dulu ). Ada juga yang mengatakan wanita cantik bila mempunyai bokong dan payudara yang besar karena melambangkan kesuburan ( yang ini kalau tidak salah definisi cantik menurut jaman dahulu kala yang ditandai dengan relief dan patung wanita di candi dengan bentuk serupa itu dan juga bagi sebagian masyarakat di Afrika ). Namun, di suatu masa, cantik berarti punya badan sekurus papan ( nah, ini definisi era 60-an, saat itu dikenal bentuk badan twiggy ).

Selain itu setiap bangsa dan ras punya definisi masing-masing mengenai kecantikan. Bagi wanita Eropa, cantik berarti punya badan coklat mengkilat. Itulah mengapa turis-turis asing sibuk berjemur ketika mereka berlibur ke Bali. Sedangkan bagi kita wanita Asia, cantik itu berarti mempunyai kulit putih sehingga lotion pemutih begitu laku di pasaran . Jadi, setiap masa, setiap suku bangsa mempunyai definisi yang berbeda mengenai cantik. Ironis sekali bila kita berlomba-lomba menjadi cantik menurut standar tertentu karena menurut saya sebenarnya tidak ada standar baku mengenai apa yang disebut ”cantik”.

Tidak bermaksud menggurui karena saya sendiri pun pernah mengalami apa yang dinamakan ”krisis pede”, merasa diri kurang cantik, kurang langsing hingga saya sempat menggunakan cara-cara bodoh untuk mencapai apa yang disebut cantik menurut orang-orang. Melalui tulisan ini saya hanya ingin mengatakan, bagaimanapun keadaannya, kita sudah cantik. Tidak masalah bila tidak punya badan selangsing model karena kita juga toh bukan model atau tidak punya kulit seputih susu karena kita sebagai orang Asia pada dasarnya mempunyai kulit cenderung gelap. Saat ini saya sendiri sedang belajar menyukai dan mencintai apa yang ada pada diri saya. Rambut ikal bergelombang, hidung tidak terlalu mancung, badan bentuk pear ( jadi sulit mencari model celana jeans yang tepat ;p), tapi dengan mata indah, alis tebal beriring, bulu mata lentik, kulit putih terawat, senyum semanis lolipop..hahahaha ( lihatkan, betapa Allah itu adil, ). Karena seperti yang sering dikatakan oleh mama saya ” bila semuanya untuk Riri, akan membuat Riri sombong. Ketidaksempurnaan ada karena kita manusia. Yang Maha Sempurna itu hanyalah milik Allah.” Jadi, nikmati semuanya, cintailah diri kita sebaik mungkin karena siapa lagi yang akan mencintai diri kita dengan baik bila bukan kita sendiri? . Bagaimana mungkin kita berharap orang lain akan mencintai dan menghargai diri kita bila kita sendiri tidak mencintai dan menghargai diri kita sendiri ?


0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates