Desember 07, 2008

Disorientasi ( Pilih Mana, Kanan Atau Kiri ?)

DISORIENTASI ( pilih mana, kanan atau kiri ?)

Minggu – minggu ini saya merasakan kembali kehidupan mahasiswa, lingkungan kampus dengan segala pernak-perniknya. Setelah hampir setahun meninggalkan kampus, disibukkan dengan segala tetek bengek dunia perKoass-an :), -pagi-pagi buta sudah ada di Rumah Sakit, follow up pasien, menghadapi pasien dan keluarganya, mengikuti visite dokter ke bangsal-bangsal dan ditambah jaga malam yang membuat saya selalu merindukan tempat tidur keesokan harinya J-, kembali ke kampus menjadi suatu hal yang menyenangkan. Melihat betapa banyaknya kemajuan yang ada di kampus cukup membuat saya terkagum-kagum sekaligus juga bingung. Maklum, lama tidak ke kampus membuat saya yang sedikit bermasalah dalam menentukan arah ( utara-selatan, barat-timur, kanan-kiri ) sedikit kelabakan. Seperti hari Kamis kemarin, rencananya jam 10.00 akan ada pembekalan koass di kampus.Berangkat dari kost jam 09.00, sengaja lebih awal karena rencananya saya akan menge-print abstrak jurnal-jurnal referat terlebih dahulu di warnet kampus. Abstrak jurnal dan CD itu harus dikumpulkan saat pembekalan sebagai syarat untuk mendapatkan kartu puas ( yah, semacam surat yang menyatakan bahwa saya layak untuk mengikuti koass di tahun kedua ).

Dari parkiran motor saya menuju gedung G ( warnet kampus terletak di gedung G lantai 3 ). Jam 09.45 segala urusan pengeprint-an beres, tujuan saya berikutnya adalah ruang dosen di lantai 2 gedung Lab untuk mengambil judul referat kulit dan kelamin yang telah disetujui oleh dosen baru kemudian ke Skills Lab untuk mengumpulkan abstrak dan CD. Gedung G dan lab saling berhubungan, ( sedikit cerita untuk memberikan gambaran mengenai kampus saya, kampus kedokteran terdiri dari 4 gedung, yaitu gedung B, C, E, G yang letaknya saling mengelilingi seperti empat penjuru. Untuk mudahnya bayangkan saja menara-menara pada cerita Harry Potter atau bila masih bingung saya persilahkan kamu datang dan berkunjung ke kampus saya :p.) Masing – masing gedung saling berhubungan melalui koridor – koridor. Disinilah kebingungan saya berawal. Karena tujuan saya Lab, dari gedung G saya harus melewati Gedung E lalu lurus ke lab turun satu lantai sampai ke ruang dosen. Di tengah jalan saya mulai bingung, belok kanan atau belok kiri karena sepertinya setiap gedung sama. Dengan yakin saya belok kanan, tapi kok makin jauh jalannya, lho kok malah sampai Gedung C ( saya tahu itu Gedung C karena ketika melihat ke bawah ada parkiran mobil ). Dengan tampang bingung saya turun ke lobby C, disana penuh dengan mahasiswa yang menunggu jadwal kuliah berikutnya. Salah satunya ada adik tingkat saya, Ibud yang dengan antusiasnya menyapa saya..” Mba Riri apa kabar? Sekarang Koass dimana, mbak? Lagi ngapain ke kampus ? “.. Dengan wajah bingung saya menjawab sapaannya “ Baik, Bud. Koass di Purworejo, tapi sekarang lagi Panum. Eh, Bud Mba Ri bingung niy. Maunya ke ruang dosen kok malah nyampenya ke Lobby C ya?

“ Hahaha, Mba Ri salah belok tuh. Harusnya gak tadi gak belok kanan tapi belok kiri Mbak. “ Ibud menjawab pertanyaan saya sambil tertawa-tawa. “ Ya udah deh Mba. Lewat Perpus aja. Sekalian aku juga mau ke sana. Kuanter deh. “ Saya hanya mengiakan tawaran Ibud dan dengan tampang masih bingung...hahahahaha.

Yah, dengan jujur saya mengakui saya punya sedikit kelemahan dalam menentukan arah, membedakan antara kanan dan kiri. Sering sekali saya keliru menyebutkan antara kanan dan kiri. Maksud hati ingin mengatakan belok kanan tapi yang terucap malah kiri. Atau saya memerlukan sepersekian detik dahulu berpikir untuk kemudian dengan mantap mengatakan belok kanan. Adik saya sering merasa kesal dengan kelemahan saya ini karena ketika pergi bersama dan saya berperan sebagai navigator sering menyebabkan kami sedikit tersesat. Biasanya saking kesalnya, adik saya akan berkomentar begini “ Ndat, Ndat ( itu panggilan sayang dia buat saya ), kowe ki udah gede. Masa membedakan kanan dan kiri aja ga bisa.” ..hahahahahJ. Dan saya hanya bisa pasrah menjawab “ Maap ya ki.. Mba Ri mesti loading dulu” J. Mau bagaimana lagi memang saya salah. Makanya untuk mengurangi kesalahan dalam membedakan kanan dan kiri saya punya cara tersendiri yaitu dengan memakai jam di tangan kanan dan gelang aneka warna yang sesuai dengan warna baju di tangan kiri. Jadi, tinggal lihat aja kanan yang ada jamnya, kiri yang ada gelangnya. Walaupun, ya walaupun tidak begitu maksimal.. mau bagaimana lagi . ada yang punya ide lain yang lebih menarik ? Boleh dong dibagi-bagi ke saya... J

0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates