Desember 05, 2008

tentang pertemuan...

Bagaimana seseorang bertemu dengan pasangannya selalu menjadi kisah menarik untuk didengar. Sepertinya setiap orang punya jalan cerita masing-masing. Ada yang sudah menjadi sahabat bertahun-tahun baru akhirnya menyadari bahwa mereka saling mencinta lebih dari sahabat, ada yang bertemu pertama kali di bus dalam perjalanan pulang ke rumah duduk bersebelahan saling tertarik dan kemudian jatuh cinta, ada juga yang awalnya musuh bebuyutan saling membenci satu sama lain lalu di ujung mengaku cinta :).
Lucu, menarik, dan unik karena sang sutradara kehidupan, Sang Maha Pencipta telah menulis skenario terbaik untuk mempertemukan dua hati. Hanya menunggu saatnya tiba, semustahil apapun sesuatu akan menjadi mungkin :). Bila diingat-ingat kisah pertemuan saya dan dia pun tak kalah menarik, mustahil bila dipikir dengan logika. Kami dipertemukan pertama kali melalui perantara teknologi, sebuah situs jejaring pertemanan yang mendunia a.k.a Friendster. Berawal dari dunia maya dua orang asing di dua kota berbeda dengan latar belakang ( pendidikan, profesi dan umur ) tapi dengan satu persamaan, menyukai aliran musik yang sama yaitu indiepop. Berdasarkan pengakuannya kesamaan inilah yang membuatnya tertarik untuk menyapa saya menjadi temannya. Berteman lalu bertukar alamat email dilanjutkan dengan chatting melalui yahoo messanger kemudian saling menyebutkan nomor telepon genggam masing-masing. Sederhana dengan kemungkinan yang kecil sekali bagi kami untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius karena ada semacam peraturan tidak tertulis bagi pengguna internet.." jangan mudah mempercayai orang yang kau kenal di dunia maya.semuanya mungkin semu.."
Tapi, entah mengapa saat itu saya begitu yakin. Saya percaya bahwa dia orang baik, bisa menjadi pasangan yang baik buat saya. Bahkan dengan modal kepercayaan saya menerima pernyataan cintanya meski saat itu kami belum bertemu sama sekali. Teman-teman saya sibuk mengingatkan ini dan itu tapi saya bergeming. Saya bukanlah orang yang buta teknologi (meski dibilang mahir juga tidak ;p), dan ini bukan kali pertama saya chatting. Duluuuu sekali saat MIRC begitu booming saya termasuk penggemar setianya. Tak terhitung hubungan pertemanan yang terjalin melalui MIRC, tapi tidak pernah seserius ini, tidak pernah seyakin ini, dan tidak pernah semudah ini saya percaya pada seseorang.
Kali ini terasa berbeda karena dengannya saya menemukan rasa nyaman yang tidak pernah saya temukan dengan gebetan-gebetan saya sebelumnya (hohoho, bila membaca ini sepertinya saya punya banyak gebetan;p). Dengannya saya seperti menemukan potongan-potongan puzzle yang melengkapi susunan gambar puzzle hati saya :), seperti anak gembok yang telah bertemu kuncinya sehingga menimbulkan bunyi "klik"...Dangdut mungkin tapi itulah yang saya rasakan saat bersamanya. Kembali lagi, mungkin ini adalah cara dari sang Maha sutradara, skenario cinta buat saya. Dan saya..sebagai pemain yang baik hanya berusaha menjalani ini dengan sebaik mungkin. Delapan bulan hampir bersama, lima kali pertemuan ( maklum ada jarak di antara kami ;p) dengan diselingi pertengkaran kecil sesekali yang mempermanis hubungan ini, saya berharap dialah Pangeran saya, tempat saya berlabuh suatu hari kelak bila masanya tiba..

0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates