Desember 26, 2008

Stase Radiologi dan Counterpain ( Curahan Hati seorang Koass Radiologi bagian 1 ;p)

Stase Radiologi dan Counterpain

( Curahan Hati Seorang Koass Radiologi bagian 1 ;p )

Saya menyambut hari Senin dengan penuh semangat. Hari pertama koass di tahun kedua, stase pertama saya mendapatkan stase Radiologi. Setelah hampir sebulan menjadi pengangguran dengan banyak acara ;p, mulai koass lagi adalah suatu hal yang membangkitkan semangat apalagi saya menjalani stase pertama di Jogja, bukan di Purworejo seperti biasanya. Hal ini dikarenakan dokter Spesialis Radiologi di Purworejo sedang behalangan. Dalam bayangan saya, koass di Jogja akan menyenangkan karena saya akan berada di keramaian, dekat dengan mall dan pusat hiburan :p. Meskipun , konon menurut kabar dan desas- desus yang beradar dari kakak-kakak tingkat saya, stase Radiologi di Jogja lumayan berat, lebih capek dari stase besar karena harus mengikuti empat dokter yang ada. Yang artinya saya harus datang jam tujuh pagi pulang jam empat sore, mungkin bisa lebih. Lalu datang kembali di malam hari. Bukan itu saja, sebagian waktu kami akan dihabiskan dengan berdiri di belakang dokter yang duduk membaca foto-foto yang ada. Jadi, siap-siaplah counterpain, voltaren, atau krim-krim dan balsem pereda nyeri sesuai selera masing-masing yang akan digunakan untuk mengurut-urut kaki terutama betis yang kelelahan di malam hari ;p. Tapi saya masih acuh. Dalam hati saya hanya membatin, “Ah, waktu stase besar kemarin kan sudah biasa berdiri berjam-jam di Poli. Palingan seperti stase besar kemarin. Malah waktu di stase besar kemarin ada jaga malam segala. Kalau stase Radiologi kan gak ada jaga malam.”

“Welcome to the Hospital” ucap Fya sambil tersenyum ketika saya membuka pintu mobil fya. Pagi itu saya dijemput Afia. Selama perjalanan sambil ditemani oleh ocehan Panda ( Panda berkokok, acara pagi di Prambors ) kami begitu bersemangat membahas tentang stase pertama kami di tahun kedua. “ Rong ( Rong-Rong, panggilan sayang Fya buat saya J ) jam berapa siy sebenarnya sekarang? Tanya Fya sambil melirik jam tangan saya. “ Tenang, Fya baru jam jam tujuh kurang sepuluh kok.” “Abisnya aku bingung, Rong, jamku beda-beda semua.” “ Iya, bener masih jam tujuh kurang kok, Fy. Buktinya sekarang si Panda masih siaran toh? Kalo udah Putuss berarti udah jam tujuh ( Putuss itu acara radio Prambors juga yang mulainya dari jam tujuh, sehabis Panda berkokok).

Kami ( saya dan Fya ) sampai di RS PKU jam tujuh tepat dan segera menghadap bagian Komite Medis. Oleh Komite Medis kami diberi surat pengantar untuk para dokter Spesialis Radiologi yang akan membimbing kami. Di Bagian Radiologi, kami bertemu dua orang teman kami yang lain, Tomi dan Mita yang kebetulan juga menjalani stase Radiologi, tetapi mereka telah masuk minggu lalu. Serupa dengan kami, mereka koass Di RS PKU karena dokter di RS tempat mereka koass yaitu RS Salatiga sedang mengikuti pelatihan. Seminggu lebih awal membuat mereka lebih berpengalaman ( maksudnyalebih berpengalaman capeknya ) dari kami ;p.

Baru beberapa jam di Radiologi, semangat saya sudah menguap entah kemana. Seiring berjalannya hari, semangat saya pun ikut pergi. Ternyata stase Radiologi memang benar-benar dahsyat. Saya baru menjalaninya dua hari tapi rasanya sudah seminggu. Setiap pulang dari RS, saya merasa seluruh badan saya remuk redam, dengan betis sebesar talas bogor. Dua hari ini, mengoles counterpain dan mengurut-urut kaki dan betis sudah menjadi kegiatan rutin saya di malam hari. Nikmat sekali rasanya. Mungkin saya perlu mempunyai persediaan counterpain di kost untuk berjaga-jaga karena stase Radiologi masih dua minggu lagi. Oh, my God....:(. Saya ingin libur lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
design by Grumpy Cow Graphics | Distributed by Deluxe Templates